Unduh PDF Unduh PDF Buku harian berisi catatan kehidupan yang ditulis berdasarkan sudut pandang Anda yang unik. Selain bisa menjadi sarana untuk menyimpan kenangan, buku harian juga memiliki manfaat lain mengasah kreativitas, menjaga kesehatan mental, serta membantu Anda menjadi penulis yang lebih baik.[1] Menulis buku harian setiap hari bisa menjadi kegiatan yang berulang-ulang dan membosankan. Dalam waktu tidak terlalu lama Anda akan mulai merasa tidak ada lagi yang bisa ditulis. Namun, dengan dedikasi dan sedikit kreativitas, Anda bisa menuai manfaat dari menulis buku harian setiap hari selama setahun penuh, atau lebih. 1 Taruhlah buku harian di tempat yang mudah diakses. Salah satu bagian tersulit untuk menulis buku harian setiap hari adalah membiasakan diri untuk menulis setiap hari. Kiat mudah untuk membiasakan diri melakukannya adalah dengan menaruh buku harian di tempat yang mudah diakses dan dilihat.[2] Banyak orang membawa buku harian ke mana-mana. Mereka menyimpannya di saku, tas, atau ransel. Dengan begitu, Anda dapat menulis buku harian setiap kali ide untuk menulis datang.[3] Sebagian lain lebih suka menyimpan buku harian di tempat yang mudah di akses di rumah, seperti di meja di samping tempat tidur. Menyimpan buku harian di tempat yang bisa dilihat dapat membantu mengingatkan Anda untuk menulis setiap hari. 2 Jadwalkan waktu untuk menulis. Banyak orang merasa menetapkan waktu tertentu untuk menulis setiap hari dapat membantu. Waktu yang banyak dipilih di antaranya sebelum tidur atau pagi-pagi sekali. Kedua pilihan tersebut memberi Anda kesempatan untuk merenungkan apa yang terjadi hari sebelumnya.[4] Memiliki jadwal menulis membantu Anda membangun rutinitas menulis setiap hari. Jadwal menulis memperkecil kemungkinan Anda lupa, dan membuat otak terbiasa menulis pada waktu tertentu. Pada akhirnya, Anda akan mendapati kata-kata mulai mengalir lebih mudah saat waktu menulis tiba. Tentu saja, Anda bisa menulis buku harian setiap saat! Memiliki jadwal menulis bukan berarti Anda tidak boleh menulis jika inspirasi datang tiba-tiba. Anda juga bebas untuk menulis lebih dari satu kali sehari jika keinginan menulis mendadak muncul. 3 Jangan takut dengan apa yang dikatakan orang lain. Tujuan menulis buku harian adalah untuk Anda, bukan untuk orang lain. Saat Anda menulis buku harian, jangan terlalu mengkhawatirkan kaidah ejaan dan tata bahasa atau bagaimana penilaian orang lain terhadap apa yang Anda tulis. Terperangkap dalam peraturan dapat mengalihkan perhatian atau memperlambat proses penulisan, dan pada akhirnya akan menghambat kreativitas.[5] Menulis untuk kepentingan pribadi, atau hanya untuk diri sendiri, dapat membantu Anda mengenal diri sendiri dengan lebih baik, mengurangi stres, membantu menyelesaikan konflik dengan orang lain, dan memproses emosi yang sulit. Cara ini dapat memberikan dampak positif untuk kesehatan Anda, baik mental dan fisik.[6] Jika Anda memutuskan untuk berbagi sesuatu yang ada di dalam buku harian dengan orang lain, Anda selalu bisa mengeditnya kemudian kalau memang mengkhawatirkan soal ejaan dan tata bahasa. 4 Buatlah ”templat” untuk entri. Anda akan mengalami hari-hari saat tulisan mengalir lancar dan alami, sementara di hari-hari lain rasanya sulit sekali untuk memulai. Pada hari-hari sulit ini, memiliki pertanyaan yang sudah dibuat terlebih dahulu dan bisa Anda jawab, dan membuat semacam templat menulis dapat membantu Anda untuk memulai. Berikut beberapa saran yang bisa Anda pergunakan[7] Apa yang aku lakukan kemarin/hari ini? Apa pelajaran yang aku dapat? Apa yang aku rasakan hari ini? Apa yang membuatku bersyukur? Apa yang aku baca kemarin/hari ini? Apa rencanaku hari ini/esok? Apa hal terpenting yang harus kuselesaikan hari ini/esok/minggu ini? Mengapa? 5 Gunakan bullet point untuk entri singkat. Pada hari-hari tertentu mungkin Anda tidak punya banyak waktu untuk menulis, atau mungkin sedang tidak bersemangat. Dalam hal ini, tidak masalah untuk menulis entri pendek menggunakan bullet point tentang kejadian atau pemikiran yang sempat mampir di pikiran Anda hari itu.[8] Contohnya, entri mungkin akan berbunyi sebagai berikut Bertemu Sari untuk makan siang di Sate Senayan. Khawatir dengan proyek kerja baru. Apakah dananya akan disetujui? Mulai membaca Crime and Punishment, sejauh ini menarik, tetapi sedikit sulit diikuti. Terkadang, bullet point bisa dikembangkan menjadi entri lebih panjang di kemudian hari jika Anda mendapat kesempatan. Bahkan jika tidak, akan lebih baik menulis beberapa catatan kecil daripada melewatkan jadwal menulis satu hari. 6 Jangan menyerah jika Anda melewatkan satu hari tanpa menulis. Jika suatu hari, untuk alasan apa pun, Anda tidak bisa menulis di buku harian, jangan patah semangat. Buku harian ini untuk Anda, dan tidak ada aturan mutlak yang mengatakan bahwa Anda harus menulis setiap hari.[9] Meski demikian, usahakan untuk tidak melewatkan lebih dari dua hari berturut-turut. Jika Anda melakukannya, hal itu bisa berpotensi mengganggu kebiasaan menulis setiap hari.[10] Iklan 1 Pertimbangkan untuk memberikan tujuan tertentu untuk buku harian. Mungkin ada saat-saat dalam kehidupan ketika Anda merasa seolah tidak banyak hal menarik yang terjadi. Kondisi ini dapat menyulitkan Anda untuk menulis sesuatu yang menarik setiap hari. Salah satu cara untuk menyiasati keadaan ini adalah mendedikasikan tujuan tertentu untuk buku harian Anda, dan tuliskan tentang hal itu setiap hari. Contohnya, Anda dapat mencoba ide berikut[11] Buku harian proyek, dan di sana Anda mencatat kemajuan beberapa proyek yang sedang berjalan, baik proyek pribadi atau profesional. Buku harian ungkapan rasa syukur, dan di sana Anda menulis setiap hari tentang sesuatu yang Anda syukuri. Buku harian alam, dan di sana Anda menulis tentang tumbuhan, binatang, cuaca, dan hal-hal alami lain yang Anda lihat sehari-hari. Buku harian mimpi, dan di sana Anda menulis tentang mimpi saat terbangun setiap pagi jika Anda tidak bisa mengingat mimpi tersebut, tuliskan saja bahwa Anda tidak mengingatnya. 2 Masukkan detail dalam tulisan. Membiasakan diri menulis kejadian dengan seluruh detailnya akan membuat entri lebih menarik. Selain itu, buku harian menjadi jauh lebih berguna jika suatu hari nanti Anda perlu mengingat sesuatu.[12] Bahkan sesuatu yang menarik dapat terlihat hambar jika digambarkan tanpa banyak detail. Contohnya, Anda dapat menulis “Aku menonton konser band favoritku tadi malam”. Tulisan itu tidak terlalu menarik. Sebaliknya, jika Anda menuliskan tepuk tangan penonton yang gegap gempita, permainan gitar solo yang menakjubkan, dan momen ketika sang penyanyi membungkuk dan mencium pipi seorang penonton yang berada di berada di barisan depan akan membuat kenangan menjadi hidup. Detail itu membuat kejadian itu lebih menarik untuk ditulis, dan dibaca di kemudian hari. 3 Tuliskan tentang pemikiran dan perasaan Anda, bukan hanya peristiwa. Dengan cara yang sama, tulisan akan lebih menarik jika Anda menggambarkan renungan pribadi tentang peristiwa yang menimpa Anda, bukan sekadar peristiwa itu sendiri, atau respons emosional Anda.[13] Mengikuti contoh sebelumnya, Anda dapat menggambarkan antisipasi yang Anda rasakan pada saat-saat sebelum seluruh anggota band favorit berjalan memasuki panggung, bagaimana suara bas membuat seluruh tubuh seolah bergetar, betapa bersemangat dan bahagianya Anda saat mereka memainkan lagu kesukaan Anda, dan sebagainya. Cara ini juga dapat membantu Anda menggunakan buku harian untuk memproses perasaan selama masa-masa sulit. 4 Jujurlah. Ingatlah, tulisan ini hanya untuk Anda. Mengisi buku harian dengan renungan pribadi yang jujur akan membuat pengalaman itu lebih menguntungkan bagi Anda. Selain itu, kejujuran juga membuat tulisan lebih menarik.[14] Menahan perasaan saat menulis entri jurnal akan membuat pengalaman menulis menjadi kurang memuaskan. Oleh karena Anda menulis untuk diri sendiri, seharusnya Anda merasa bebas untuk menggali pikiran dan perasaan secara mendalam dan substansial, tanpa rasa takut akan mendapat penghakiman. 5 Gunakan buku harian sebagai sarana menulis kreatif. Kebanyakan orang menganggap buku harian sebagai cerita pribadi, dan memang benar, banyak buku harian diisi dengan kisah-kisah pribadi. Namun, jangan takut untuk menggunakan buku harian untuk menulis lebih kreatif, apalagi jika Anda merasa tidak banyak yang bisa diceritakan tentang kehidupan Anda sendiri.[15] Sebagian orang menggunakan buku harian untuk menulis cerita pendek dan karya fiksi lainnya. Anda bisa menulis puisi yang Anda baca atau lirik lagu yang memberi inspirasi di buku harian,[16] atau lebih baik lagi, menggunakannya sebagai sarana untuk mencoba menulis puisi atau lagu karya Anda sendiri. Materi yang ditulis di buku harian bisa menjadi draf pertama untuk sesuatu yang akan Anda kembangkan lagi nantinya, atau bisa menjadi sepenggal tulisan pribadi yang tetap berada di dalam buku harian. 6 Tambahkan gambar. Cara lain untuk membuat buku harian lebih menarik adalah menggunakannya bukan hanya untuk media menulis. Hidupkan buku harian dengan gambar![17] Anda bisa menggunakan gambar lengkap seperti yang biasa digunakan pada halaman buku tempel scrapbook, atau gambar sederhana dan coretan-coretan yang ditambahkan di bagian margin. Anda bisa menggunakan buku harian sebagai sarana untuk menyimpan kenang-kenangan kecil dari peristiwa yang Anda ceritakan.[18] Contohnya, usai menonton konser band favorit, Anda dapat menempelkan potongan tiket dengan selotip di halaman yang Anda gunakan untuk menulis tentang konser. Iklan 1 Carilah buku harian yang menarik. Sebagian orang merasa tidak jadi masalah apa yang digunakan sebagai buku harian. Sejumlah orang mungkin setuju. Namun, banyak orang merasa memiliki buku harian yang tepat akan mempermudah proses penulisan.[19] Belilah buku harian di toko sehingga Anda bisa memilih dan memeriksa berbagai pilihan, memegangnya di tangan untuk bisa merasakannya. Pilihlah buku harian yang menarik bagi Anda, tetapi jangan yang terlalu indah sehingga Anda merasa sayang untuk menulisinya atau membuat kekacauan. Menulis buku harian tidak berfokus pada kerapian dan keteraturan. Buku harian terbaik sering kali berantakan dan campur aduk. Pertimbangkan ukuran buku harian. Banyak orang suka membawa buku harian ke mana-mana. Jika Anda mengantisipasi hal ini, buku harian berukuran lebih kecil mungkin pilihan yang tepat.[20] Sebaliknya, jika berencana untuk membuat buku harian bergaya buku tempel yang artistik, mungkin Anda membutuhkan sesuatu yang lebih besar. 2 Lakukan eksperimen dengan berbagai pulpen. Sebagian orang mengatakan mereka lebih mudah menulis menggunakan jenis pulpen tertentu. Jika pulpen murah sekali pakai tidak jadi masalah untuk Anda, tidak perlu memusingkannya. Akan tetapi, jika Anda lebih menyukai pulpen yang lebih bagus, keluarkan uang ekstra untuk alat tulis yang membuat Anda nyaman menggunakannya untuk menulis. Sekali lagi, pergilah ke toko buku atau toko yang menjual perlengkapan seni dan cobalah berbagai pulpen berbeda. Lihatlah mana yang paling cocok untuk Anda. Tujuannya adalah membuat Anda ingin menulis sehingga Anda dapat menerapkan kebiasaan menulis setiap hari.[21] 3 Pertimbangkan menulis jurnal daring. Tidak semua orang memilih media kertas untuk menulis buku harian. Meskipun banyak orang merasa lebih kreatif dan fokus saat menulis dalam buku fisik, sebagian lain cukup puas menulis buku harian daring.[22] Buku harian daring memiliki risiko kecil akan hilang. Di sisi lain, selalu ada kemungkinan buku harian bisa diretas atau server mengalami crash. Pertimbangkan pro dan kontranya terlebih dahulu sebelum memutuskan apa yang terbaik bagi Anda.[23] Jika Anda memilih buku harian daring, ada banyak pilihan yang tersedia seperti Livejournal, Penzu, atau Beberapa situs web ini memungkinkan Anda berbagi beberapa tulisan kepada publik, sementara tulisan lain disimpan untuk diri sendiri.[24] Iklan Anda bisa membuat buku harian lebih menarik dengan memberikan sentuhan pribadi. Tempelkan foto diri sendiri, foto aktor/aktris favorit, hewan peliharaan, teman-teman, atau apa saja yang Anda suka di bagian luar atau dalam buku harian. Jika Anda tidak tahu harus menulis apa, tuliskan saja lirik lagu terbaik yang Anda dengar hari itu, atau sesuatu yang benar-benar menarik perhatian. Anda bahkan bisa menumpahkan unek-unek mengenai sesuatu yang membuat Anda jengkel hari itu. Pendeknya, tuliskan sesuatu. Cobalah menambahkan detail sejarah tentang tempat yang Anda kunjungi. Anda bisa melakukan beberapa riset tentang tempat yang Anda kunjungi dan menuliskannya di buku harian. Jika Anda benar-benar kehabisan ide, Anda bisa menulis tentang sejarah beberapa barang rumah tangga secara acak. Anda bisa menambahkan gambar, coretan, dan bahkan rangkaian komik ke dalam buku harian untuk membuatnya lebih menarik. Iklan Peringatan Pastikan Anda menyimpan buku harian di tempat yang aman. Jangan sampai ada yang mengintip isi buku harian tersebut, dan jangan sampai buku harian Anda hilang. Simpanlah buku harian di tempat yang akan Anda ingat, tetapi jauh dari mereka yang selalu kepo. Iklan Tentang wikiHow ini Halaman ini telah diakses sebanyak kali. Apakah artikel ini membantu Anda?
Arisanbuku anak muslim arisan buk. Di akhir periode pencatatan (misalnya periode satu bulan) kamu bisa menambahkan keterangan total pada akhir bulan dan melihat berapa total keseluruhan pemasukan, pengeluaran, dan saldo mu di bulan tersebut. Contoh format buku arisan by anya 91. Unduh PDF Unduh PDF Catatan sangat praktis untuk dijadikan referensi pribadi dan alat bantu menghafal. Idealnya, informasi di dalam buku pelajaran akan mengulas dan melengkapi apa yang Anda pelajari di kelas. Namun, sebagian guru tidak akan membahas seluruh materi di dalam buku dengan menjelaskannya secara langsung di depan kelas dan berharap Anda mempelajari sisanya secara mandiri. Oleh karena itu, penting bagi Anda untuk bisa membaca secara efektif, memahami apa yang Anda baca, dan membuat catatan dari buku pelajaran tersebut. 1Cari tahu bagian mana yang harus Anda baca. Periksa semua silabus, kalender, atau catatan dari kelas yang memerintahkan Anda untuk membaca salah satu atau beberapa bagian buku pelajaran.[1] Idealnya, Anda meluangkan minimal 5 menit untuk membaca setiap halaman buku pelajaran yang ditugaskan.[2] Jika Anda termasuk pembaca lambat, mungkin perlu menambahkan waktu ekstra untuk membaca. 2 Bacalah judul dan subjudul bab terlebih dahulu.[3] Sebelum mulai membaca atau membuat catatan, lihatlah bab yang dimaksud. Kebanyakan buku pelajaran dipecah menjadi beberapa bagian yang lebih mudah dicerna dan sering kali dilengkapi judul di bagian atas. Melihat bab dan membaca judul dan subjudul dari awal hingga akhir dapat memberi Anda perkiraan seberapa panjang bab tersebut dan ke mana arah pembahasannya. Anda juga bisa menangkap kata kunci saat membaca jika melihatnya dicetak tebal dalam subjudul di bagian bab lain. Selain itu, carilah kata-kata yang dicetak tebal.[4] Kata-kata ini sering kali merupakan konsep penting atau kosakata yang didefinisikan di dalam bab atau dalam daftar istilah. Jika buku pelajaran tidak memiliki judul atau subjudul, bacalah kalimat pertama dari setiap paragraf.[5] 3Perhatikan diagram, grafik atau diagram informasi tambahan.[6] [7] Banyak siswa mengabaikan atau melewati informasi di dalam kotak atau diagram di dalam bab. Namun, ini bukan langkah yang cerdas. Informasi itu sering kali merupakan kunci untuk memahami atau mengkaji ulang konsep utama bab tersebut. Meneliti materi tambahan dan membaca keterangan di bawah gambar atau diagram dapat membantu Anda berfokus pada informasi utama saat membaca. 4Bacalah “pertanyaan ulasan” di akhir bab atau bagian.[8] Pertanyaan ulasan diberikan untuk memastikan siswa telah memahami “gambaran besar” atau konsep penting dari teks yang dipilih. Membaca pertanyaan ulasan ini terlebih dahulu dapat membantu memfokuskan perhatian pada aspek paling penting dari bab tersebut. Iklan 1Hindari hal-hal yang dapat mengalihkan perhatian. Membaca secara aktif tanpa suara berisik atau gangguan di sekitar dapat mempermudah Anda untuk berfokus dan mengingat informasi yang dipelajari.[9] Sangat penting untuk bebas dari gangguan jia Anda mempelajari materi baru atau membaca tentang suatu konsep yang rumit. Carilah tempat yang tenang dan nyaman, dan mulailah membaca dan belajar. 2Pecahlah teks yang harus dibaca menjadi beberapa bagian yang mudah ditangani. Jika harus membaca bab sepanjang 30 halaman, Anda harus mencoba memecahnya menjadi bagian-bagian yang lebih kecil dan terfokus. Panjang bagian tergantung pada rentang perhatian Anda. Sebagian orang menyarankan memecah bacaan menjadi bagian berisi 10 halaman,[10] tetapi jika Anda mengalami kesulitan memusatkan perhatian dan memahami teks dalam jumlah besar, sebaiknya pecahlah teks menjadi bagian berisi 5 halaman saja. Bab itu sendiri dapat dibagi menjadi beberapa bagian yang lebih mudah ditangani. 3 Membacalah secara aktif. Memang mudah membaca sesuatu yang menurut Anda rumit atau tidak menarik secara pasif. Membaca pasif terjadi ketika mata Anda tertuju pada setiap kata, tetapi informasi yang dibaca tidak bisa diingat atau Anda tidak bisa memahami apa yang dibaca. Untuk membaca secara aktif, cobalah untuk berpikir saat membaca. Ini berarti Anda harus mencoba merangkum ide, menghubungkan ide dengan konsep lain yang Anda pahami, atau mengajukan pertanyaan kepada diri sendiri atau terhadap teks yang dibaca saat membacanya. Untuk membaca secara aktif, usahakan untuk tidak mencatat atau menyoroti bagian tertentu saat pertama kali Anda membaca bagian teks tersebut. Alih-alih, berfokuslah untuk membaca dengan tujuan memahami apa yang dibaca.[11] 4Gunakan alat untuk membantu pemahaman Anda. Pastikan Anda memahami teks tersebut saat membacanya. Anda mungkin membutuhkan kamus atau daftar istilah atau indeks untuk mendefinisikan kata-kata yang tidak familier. Saat Anda sampai pada tahap membuat catatan, tuliskan kata-kata kunci baru yang penting dalam bab tersebut beserta nomor halaman tempat Anda menemukan istilah dan definisi itu. Dengan demikian, Anda dapat merujuk kembali ke buku pelajaran dengan mudah jika diperlukan. 5Rangkumlah poin-poin utama sambil membaca. Setelah membaca setiap bagian teks entah itu bagian yang Anda pecah sendiri atau dipecah oleh buku pelajaran itu sendiri, pikirkan tentang poin utama. Cobalah merangkum bagian yang baru saja dibaca dan kenali satu sampai tiga detail paling penting dalam bagian tersebut.[12] 6 Jangan melewatkan materi tambahan. Kemungkinan besar Anda melihat materi tambahan seperti gambar, diagram, dan grafik saat Anda meninjau bab tersebut. Jika tidak, pastikan Anda membacanya saat mencapai bagian tersebut saat membacanya. Mengkaji detail ini di dalam konteks akan membantu Anda menyatukan informasi. Materi tambahan seperti ini akan sangat membantu terutama untuk siswa yang cenderung belajar secara visual. Saat mencoba mengingat informasi, Anda mungkin bisa membayangkan bagaimana bentuk diagram atau grafik dengan lebih mudah dibandingkan mengingat sepotong informasi faktual. Iklan 1 Terapkan sikap selektif, tetapi menyeluruh. Anda tidak perlu menuliskan setiap detail informasi yang terdapat di buku. Anda juga tidak perlu menuliskan satu fakta sepanjang satu halaman. Menemukan keseimbangan antara menulis secukupnya dan tidak terlalu banyak bisa menyulitkan, tetapi itu merupakan kunci untuk membuat catatan yang efektif. Menggunakan strategi membaca paragraf dan kemudian merangkumnya dapat membantu Anda mendapatkan jumlah informasi yang tepat. Menulis 1-2 kalimat rangkuman untuk setiap paragraf mungkin bisa dianggap sebagai perbandingan yang tepat untuk informasi yang perlu dicatat. Tentu saja hal itu juga tergantung pada subjek dan tingkat kesulitan buku pelajaran. 2Uraikan kembali informasi yang Anda dapat dari buku dengan susunan kata yang berbeda.[13] Anda harus menuliskan catatan menggunakan kata-kata sendiri. Menuturkan kembali informasi dengan susunan kata yang berbeda biasanya menunjukkan bahwa Anda benar-benar memahami apa yang dibaca akan sulit menulis sesuatu menggunakan kata-kata sendiri jika tidak memahami apa maksudnya. Akan lebih mudah untuk memahami informasi tersebut nantinya ketika Anda ingin mengkajinya kembali jika menuliskannya menggunakan kata-kata sendiri. 3Gunakan format yang cocok untuk Anda. Anda mungkin lebih menyukai format berbentuk daftar butir-butir informasi. Mungkin lebih mudah bagi Anda membuat kronologi peristiwa sehingga Anda dapat melihat urutan bagaimana segala sesuatu terjadi dan bukan sekadar daftar peristiwa. Anda mungkin memilih untuk menggambar diagram alur untuk menekankan urutan. Atau, Anda mungkin lebih nyaman membuat format kerangka yang tradisional dengan ide besar pada satu level dan ide pendukung di bawah dengan format menjorok ke dalam indentasi. Pada akhirnya, catatan dibuat untuk membantu Anda belajar, oleh karena itu sebaiknya Anda menulisnya dengan cara yang paling cocok untuk Anda. 4Tambahkan unsur visual jika Anda merasa itu dapat membantu. Pembelajar visual sering kali terbantu dengan adanya representasi visual dalam catatan. Anda bisa menyalin grafik secara ringkas, alih-alih menuliskan informasi tentang grafik itu. Anda mungkin memilih untuk menggambar komik setrip sederhana untuk menunjukkan peristiwa atau interaksi tertentu di antara orang-orang. Namun, jangan sampai Anda terlalu sibuk menambahkan unsur visual sehingga melupakan tujuan semula, yaitu memahami dan mencatat informasi dari teks yang Anda baca. Tambahkan unsur visual untuk membantu Anda menyatukan atau mengingat materi dengan lebih efektif. 5 Organisasikan catatan dengan cara yang mudah dipahami. Anda mungkin ingin mengorganisasi catatan dengan cara tertentu, berdasarkan subjeknya. Catatan sejarah mungkin lebih mudah dipahami jika dibuat berdasarkan urutan kronologis atau mungkin dalam format kerangka waktu. Catatan sains mungkin lebih baik jika dibuat berdasarkan urutan tertentu yang menunjukkan penguasaan suatu konsep sebelum pindah ke konsep berikutnya. Jika Anda bingung memilih cara mengorganisasi catatan, ikuti saja cara pengorganisasian yang diterapkan oleh buku pelajaran. Jika informasi dibuat berdasarkan urutan tertentu dalam buku pelajaran, biasanya ada alasan tertentu untuk itu. Iklan 1 Perhatikan penjelasan dosen/guru di kelas. Guru sering kali menunjukkan bab atau bagian buku pelajaran yang paling relevan dengan ujian yang akan datang. Mengetahui informasi ini sebelum membaca buku pelajaran dapat menghemat waktu dan energi, dan memungkinkan Anda berfokus pada hal-hal terpenting yang harus dipahami.[14] Salinlah apa pun yang ditulis guru di papan tulis. Informasi ini kemungkinan besar relevan untuk diskusi dan tugas atau ujian yang akan datang. Tanyakan kepada dosen/guru apakah ia memperbolehkan Anda merekam perkuliahan untuk didengarkan kembali di rumah. Apa pun yang Anda lewatkan saat mencatat di kelas akan bisa didengar dalam rekaman, dan Anda menambahkan informasi tersebut ke dalam catatan setelah pelajaran usai. 2 Pelajari steno. Mungkin sulit untuk menulis catatan secepat ucapan dosen/guru. Mempelajari steno bisa menjadi cara yang ampuh untuk memastikan catatan yang Anda buat dikelas mencakup semua yang harus Anda ketahui. Catatlah nama, tempat, tanggal, peristiwa dan konsep yang penting. Jika Anda mencatat informasi ini di dalam catatan, kemungkinan akan lebih mudah untuk mengingat hal-hal spesifik yang berhubungan dengan orang-orang atau tempat tersebut saat Anda membaca kembali buku pelajaran. Tuliskan petunjuk berisi konteks singkat untuk setiap topik utama. Anda bisa menuliskan beberapa kata atau bahkan kalimat pendek untuk keperluan tersebut. Memiliki catatan singkat akan membantu memahami nama atau tanggal yang Anda tulis selama mengikuti pelajaran di kelas. 3 Kaji kembali catatan yang Anda buat di kelas. Setelah memiliki catatan yang dibuat saat pelajaran berlangsung, Anda perlu mengkaji catatan tersebut untuk mulai mempelajari topik penting yang diulas di kelas. Luangkan waktu untuk membaca ulang catatan setelah kelas usai. Membaca catatan segera setelah kelas berakhir kemungkinan besar akan membantu Anda mengingat informasi tersebut untuk jangka waktu lebih lama. 4Gabungkan catatan yang dibuat di kelas dengan cacatan yang dirangkum dari buku pelajaran. Jika Anda memiliki kedua jenis catatan ini, gabungkan dan bandingkan keduanya. Anda akan dapat mengenali hal-hal penting yang ditekankan baik di buku pelajaran atau oleh guru. Kemungkinan besar ini konsep yang sangat penting. Iklan 1Pelajari catatan Anda. Anggaplah catatan sebagai panduan belajar untuk menghadapi ujian. Kegiatan menulis sendiri dapat membantu mengingat hal-hal tertentu, tetapi Anda mungkin tidak bisa mengingat segala sesuatu di dalam buku pelajaran jika Anda tidak mempelajari catatan yang Anda buat. Mengkaji kembali catatan yang Anda buat dapat membantu mengingat konsep utama dan istilah tertentu, bahkan berbulan-bulan setelah Anda mempelajari informasi tersebut. 2Bagikan catatan Anda. Jika Anda bekerja sama dengan siswa lain di kelas, mungkin Anda ingin bertukar atau berbagi catatan. Ini bisa menjadi strategi yang menguntungkan karena siswa berbeda dapat berfokus atau menekankan pada konsep berbeda. Selain itu, jika Anda memiliki teman atau teman sekelas yang tidak bisa hadir di kelas atau tidak memahami suatu konsep, Anda dapat berbagi catatan untuk membantunya. 3Buatlah kartu belajar flashcard. Jika Anda akan menghadapi ujian dalam waktu dekat, Anda dapat mengubah catatan menjadi kartu belajar. Langkah ini akan mempermudah Anda belajar dan mengingat nama, tanggal, dan definisi.[15] Selain itu, Anda dapat menggunakan kartu belajar ini untuk bekerja sama dan belajar bersama siswa lain dan belajar kelompok, yang akan meningkatkan kemampuan Anda dalam mengerjakan soal ujian.[16] Iklan Kelola waktu Anda. Anda bisa merasa kewalahan menghadapi semua yang harus dipelajari, tetapi jika Anda membuat catatan yang baik dan mengelola waktu dengan baik, Anda akan merasa percaya diri dalam menanganinya. Tuliskan tanggal dan judul pada catatan untuk membantu Anda mengorganisasi diri. Anda mungkin perlu memberi nomor pada halaman catatan jika Anda membuatnya dalam lembar terpisah atau jika Anda berencana melepasnya dari buku catatan.[17] Gunakan butir pemandu. Jangan menganggap bahwa Anda harus menulis kalimat lengkap, tuliskan saja informasi yang penting. Hal ini akan membantu saat Anda harus melihat kembali catatan dan mempelajarinya karena Anda tidak akan dibanjiri oleh teks. Pelajari kebiasaan belajar seperti apa yang paling cocok untuk Anda. Entah Anda orang yang lebih aktif di pagi hari atau di malam hari, mematuhi jadwal yang konsisten saat membaca, membuat catatan, dan mengkaji catatan akan membantu Anda berfokus pada tujuan belajar. Usahakan agar konsentrasi Anda tetap terjaga. Bersantailah, lakukan peregangan dan jangan lupa beristirahat sebentar setelah beberapa lama. Buatlah satu atau dua butir rangkuman untuk setiap paragraf, kemudian gunakan rangkuman itu untuk membuat rangkuman keseluruhan bagian/bab. Jika Anda tidak memahami teks yang Anda baca, tanyakan kepada guru dan gunakan kata-kata berbeda sehingga Anda dapat memahaminya. Jika diperbolehkan, gunakan warna. Otak tertarik pada warna dan hal ini akan membantu menghafalkan bab yang harus Anda pelajari dalam buku pelajaran. Iklan Tentang wikiHow ini Halaman ini telah diakses sebanyak kali. Apakah artikel ini membantu Anda?Inilahcara membuat buku catatan arisan dan informasi lain yang masih ada hubungannya dengan topik cara membuat buku catatan arisan yang Anda cari. Kami berharap semoga pembahasan mengenai cara membuat buku catatan arisan berikut ini bermanfaat untuk Anda. Selamat membaca!Mei 9, 2023 Pendidikan 0 Views Apa itu Buku Arisan? Hello Sobat Ilyas, mungkin kamu sudah tidak asing lagi dengan istilah arisan. Arisan adalah sebuah kegiatan yang biasanya dilakukan oleh sekelompok orang untuk mengumpulkan uang dengan cara bergiliran memberikan sejumlah uang setiap bulannya. Nah, buku arisan sendiri adalah sebuah buku catatan yang digunakan untuk mencatat transaksi arisan tersebut. Kenapa Buku Arisan Penting? Buku arisan sangat penting untuk menjaga transparansi dan akuntabilitas dalam kegiatan arisan. Dengan mencatat semua transaksi yang terjadi, maka akan memudahkan kita untuk mengecek apakah semua anggota sudah membayar dengan benar dan untuk memastikan bahwa tidak ada kecurangan yang terjadi. Contoh Buku Arisan Berikut ini adalah contoh buku arisan yang bisa Sobat Ilyas gunakan sebagai referensi Bulan Januari 1. Ibu Ani – Rp. 2. Pak Budi – Rp. 3. Bu Dewi – Rp. 4. Pak Eko – Rp. Bulan Februari 1. Ibu Ani – Rp. 2. Pak Budi – Rp. 3. Bu Dewi – Rp. 4. Pak Eko – Rp. Bulan Maret 1. Ibu Ani – Rp. 2. Pak Budi – Rp. 3. Bu Dewi – Rp. 4. Pak Eko – Rp. Dan seterusnya hingga bulan Desember. Cara Membuat Buku Arisan Untuk membuat buku arisan, Sobat Ilyas bisa menggunakan buku catatan biasa atau bisa juga menggunakan aplikasi Excel atau Google Spreadsheet. Pastikan untuk mencatat semua transaksi dengan rapi dan jangan sampai terlewat satu pun. Kesimpulan Membuat buku arisan sangat penting untuk menjaga transparansi dan akuntabilitas dalam kegiatan arisan. Dengan mencatat semua transaksi yang terjadi, maka akan memudahkan kita untuk mengecek apakah semua anggota sudah membayar dengan benar dan untuk memastikan bahwa tidak ada kecurangan yang terjadi. Sampai Jumpa Kembali di Artikel Menarik Lainnya!