Tema yang diambil dalam puisi ini adalah waktu. Manusia seringkali merasa dirinya bisa menaklukan apa saja dan membuang waktunya demi sesuatu yang fana. Sampai ketika waktu menunjukkan keabadiannya, manusia baru tersadar akan kesombongannya dalam menggunakan waktu.
Puisi "Yang Fana Adalah Waktu" karya Sapardi Djoko Damono adalah sebuah karya sastra yang menggambarkan hubungan kompleks antara waktu dan eksistensi manusia. Melalui penggunaan bahasa yang sederhana namun kuat, puisi ini merangsang pemikiran dan perenungan tentang konsep waktu dan abadinya manusia. Makna Puisi "Yang Fana adalah Waktu" menyiratkan beberapa pesan. Sapardi mecoba mengingatkan sesama, betapa pentingnya waktu yang dimiliki di dunia. Apalagi dalam momen pergantian tahun ini, kesempatan yang diberikan Tuhan harus terus bisa menikmatinya dengan tetap hidup, mensyukuri setiap ciptaan-Nya, dan memanfaatkan dengan baik.
Kritik yang Ingin Disampaikan dalam Puisi "Yang Fana Adalah Waktu". Apa itu puisi? Puisi adalah karya sastra yang memiliki aspek dan unsur yang membangun puisi. Pradopo (2010:13) mengatakan bahwa puisi sebagai karya sastra seni puitis, kata puitis sudah mengandung nilai keindahan yang khusus untuk puisi. Sifat puitis dari karya sastra

Puisi "Yang Fana adalah Waktu" merupakan karya sastra yang menggambarkan tentang kefanaan waktu dan perjalanan hidup. Puisi ini ditulis oleh seorang penyair yang bernama Anonim. Saat membaca puisi ini, kita akan dibawa untuk merenung tentang keberlakuan waktu dalam kehidupan manusia dan bagaimana keberlakuan itu dapat membentuk dan merubah

Puisi Yang Fana adalah Waktu karya Sapardi Djoko Damono Suaramu Untuk Indonesia 2024 Sudah siap memilih? Tilik lebih jauh tentang para pengisi surat suaramu! Klik di Sini Tentukan Pilihanmu 73 hari menuju Pemilu 2024 Temui Nelayan di Tangerang, Anies: Berangkat-Pulang Kena Pajak, Kapan Bisa Makmur?

. 435 183 106 483 238 36 317 402

tema puisi yang fana adalah waktu